Kekaisaran Mongol adalah kekaisaran terbesar ke-2 dalam sejarah dunia yang berkuasa antara 1206-1368.
Pada puncak kejayaannya, lokasi kekuasaan kekaisaran ini menggapai 33 juta kilometer bersama masyarakat sebanyak 100 juta jiwa.
Sepanjang sejarah, hanya Britania Raya yang dapat mengungguli pencapaian tersebut.
Kekaisaran Mongol didirikan oleh Genghis Khan pada 1206.
Puncak kejayaan kekaisaran ini dapat dicapai pada era pemerintahan Kubilai Khan, yang berkuasa antara 1260-1294.
Sejarah berdirinya Kekaisaran Mongol
Contents
Pada mulanya, bangsa Mongolia terdiri dari suku-suku nomaden yang menggembala ternak.
Suku-suku ini berubah mengikuti musim dan tinggal di tenda-tenda sementara.
Di waktu yang sama, mereka juga sering berselisih gara-gara satu dan lain hal.
Genghis Khan, yang lahir didalam kemiskinan, berupaya keras sampai akhirnya jadi komandan militer untuk Toghril, Kepala Suku Kerait.
Berawal dari situlah, ia merasa memperluas kekuasaannya melalui diplomasi ataupun peperangan.
Setelah berhasil menghimpun suku-suku nomaden di bawah kepemimpinannya, Genghis Khan mendirikan Kekaisaran Mongol terhadap 1206.
Baca juga:
Sheila On 7, Band Legendaris dari Kota pelajar Yogyakarta
Udah Bosan dengan Olahraga yang biasa, Coba Lakukan 5 Olahraga Ekstrim Berikut:
Perkembangan Kekaisaran Mongol
Di bawah kekuasaan Genghis Khan dan keturunannya, Kekaisaran Mongol bisa berkembang pesat di dalam saat lumayan singkat.
Awal pemerintahannya udah dipenuhi dengan ekspedisi penaklukan lokasi ke segala arah, dimulai dari Dinasti Xia Barat di China bagian utara dan Kerajaan Khawarizmi di Persia.
Pasukan Mongol yang terdiri dari penunggang kuda dan pemanah pun terbukti tidak terbendung di lokasi lainnya.
Mereka berhasil mengalahkan pasukan Iran, Rusia, Eropa Timur, China, dan lebih dari satu negeri lainnya.
Bermula dari Mongolia di Asia Timur, kekuasaan kekaisaran ini pada akhirnya membentang hingga Eropa Timur dan lebih dari satu Eropa Tengah ke Laut Jepang, Arktik, anak Benua India, Asia Tenggara Daratan, dataran tinggi Iran, Levant, Pegunungan Carpathia dan ke perbatasan Eropa Utara.
Masa kejayaan Kekaisaran Mongol
Kekaisaran Mongol mencapai puncak kejayaannya dikala diperintah oleh Kubilai Khan (1260-1294).
Kubilai Khan bahkan sudah membangun reputasi sebagai penakluk hebat sejak sebelum akan naik takhta jadi kaisar.
Setelah berkuasa, ia aktif membangun sarana pendidikan, melakukan ekspansi wilayah, mengeluarkan duit kertas, dan juga membantu beraneka kebijakan yang merangsang pertumbuhan ekonomi kekaisaran.
Para pedagang berasal dari China pun dapat berdagang sampai ke Eropa bersama dengan aman.
Meski tidak populer sebab keajaiban arsitekturnya, Kekaisaran Mongol beri tambahan kontribusi yang besar bagi kebudayaan dunia bersama dengan menghubungkan dunia Timur dan Barat.
Beberapa langkah yang dijalankan adalah bersama dengan lewat perluasan rute perdagangan, jalinan diplomatik, dan kesibukan penjelajahan berasal dari Eurasia ke Timur Jauh.
Kubilai Khan bahkan memercayakan jabatan tinggi di istananya kepada penjelajah asal Italia, Marco Polo.
Marco Polo jadi pegawai kekaisaran Mongol selama 16 tahun, sampai dirinya lagi ke Venesia terhadap 1291.
Pada era pemerintahannya, beraneka invasi ke negeri-negeri Asia Timur dan Tenggara yang sudah diawali sebelum akan ia naik takhta juga konsisten digalakkan.
Praktik ekspansi lokasi berikut sukses memperluas lokasi Kekaisaran Mongol secara signifikan.
Akan tetapi, beberapa kampanye militernya juga menemui kegagalan. Misalnya seperti serangan ke Jepang, Jawa (Indonesia), Mesir, dan sejumlah negara di Eropa.
Di samping memajukan Kekaisaran Mongol, Kubilai Khan juga mewujudkan mimpinya, yaitu jadi kaisar China.
Pada 1271, Kubilai Khan secara resmi menunjukkan berdirinya Dinasti Yuan bersama dengan tipe tradisional China dan memindahkan ibu kotanya ke Beijing.
Ia pun sukses menaklukkan Dinasti Song terhadap 1279 dan jadi bangsa asing (non-Han) pertama yang mengumpulkan semua China.
Kaisar Kekaisaran Mongol
- Genghis Khan (1206-1227)
- Ogadai Khan (1227-1241)
- Guyuk Khan (1241-1251)
- Mongke Khan (1251-1259)
- Kubilai Khan (1260-1294)
- Temur Oljeytu (1294-1307)
- Qayshan Guluk (1307-1311)
- Ayurparibhadra Buyantu (1311-1320)
- Suddhipala gegen (1320-1323)
- Yesun Temur (1323-1328)
- Arigaba (1328)
- Jijaghatu Toq-Temur (1328-1329)
- Qushila Qutuqtu (1329-1332)
- Irinjipal (1332)
- Toghan Temur (1332-1368)
Keruntuhan Kekaisaran Mongol
Setelah kematian Genghis Khan, Kekaisaran Mongol pada dasarnya terbagi jadi empat khanat atau kerajaan, yaitu Dinasti Yuan (China), Ilkhanate (Persia), Kekhanan Chagatai (Asia Tengah), dan Golden Horde (Rusia).
Masing-masing kerajaan yang diperintah oleh keturunan Genghis Khan ini punya keperluan dan musuh sendiri.
Perselisihan dan perpecahan inilah yang jadi tidak benar satu sebab keruntuhnya Kekaisaran Mongol.
Pada akhirnya, wilayah Ilkhanate dan Kekhanan Chagatai diambil alih oleh pendiri Kekaisaran Timurid.
Sedangkan di China sendiri, Dinasti Yuan sukses dikalahkan oleh Dinasti Ming.
Penguasa Dinasti sesudah itu laksanakan usaha balas dendam bersama menghancurkan ibu kota Kekaisaran Mongol beserta hartanya.