longboard

Longboard Girls Crew Indonesia, Perempuan Penakluk Jalanan

Menaklukan jalanan di atas papan slot gacor 777 skate mungkin lebih persis bersama dengan laki laki ketimbang kaum hawa. Tapi komunitas Longboard Girls Crew Indonesia mematahkan analisis ini. Ya, para perempuan yang tergabung di dalam komunitas ini piawai di dalam mengendalikan papan panjang (longboard) di atas jalanan beraspal.

Disampaikan Noor Shoraya Azad, ambassador Longboard Girls Crew Indonesia, komunitas ini didirikan pada 28 Agustus 2013 oleh surfer Gemala Hanafiah yang juga kerap tampil di layar kaca sebagai presenter program travel.

“Awal terbentuknya Longboard Girls Crew Indonesia (LGCI) adalah saat Gemala Hanafiah dan sebagian temannya mencari olahraga yang serupa bersama dengan surfing namun dapat dikerjakan tanpa harus pergi ke pantai. Longboard jadi jawaban gara-gara bentuknya yang serupa bersama dengan papan surfing meski lebih kecil,” ujar Shoraya atau yanf akrab disapa Ocha pada Suara.com belum lama ini.

Ocha menambahkan, Longboard Girls Crew sendiri punyai basis komunitas di Madrid. Gemala kala itu menghubungi bagian komunitas pusat untuk diizinkan membawa dampak komunitas serupa di Indonesia bersama dengan memakai nama Longboard Girls Crew.

Baca juga:

Arsenal Vs Sheffield United: Meriam London Menang 5-0

Hasil French Open 2023:Jonatan Menang, Fajar / Rian Kandas di Perempat Final

“Waktu itu komunitas ini ulang happening. Karena mereka, yakni para perempuan, melaksanakan skate trip. Mengendarai mobil VW combi dan mencari tempat-tempat bagus di Eropa untuk bermain longboard,” imbuh Ocha.

Meski tergolong olahraga ekstrim, Ocha menyatakan bahwa memang untuk jadi bagian komunitas ini tak harus harus lihai bermain skateboard. Pemula juga boleh kok gabung bersama dengan komunitas ini. Tapi pasti saja tersedia sebagian perihal yang harus diperhatikan, ya!

“Keseimbangan adalah yang paling utama untuk olahraga ini. Kalau badan sudah sesuai di atas papan dan sudah terasa nyaman atau menguasai papannya, pasti dapat gampang untuk terasa meluncur di jalanan,” ujar Ocha.

Nah, tak cuma mengajak anggotanya berpetualang ke jalanan, bagian LGCI, kata Ocha, juga tak segan melatih sesama bagian lainnya untuk menguasai olahraga ini. Menurut dia, bersama dengan rajin berlatih maka tubuh tak ulang kaku berada di atas longboard.

“Nggak mungkin hanyalah sekali latihan langsung dapat kan. Semakin kerap latihan, nantinya badan nggak dapat kaku di atas papan. Mata juga nggak dapat senantiasa melihat ke bawah saat meluncur. Jatuh biasa untuk kita. Jatuh ya tinggal berdiri dan cobalah lagi,” lanjutnya.

Lalu apakah untuk berhimpun di komunitas ini harus punyai longboard sendiri? Ocha menyanggahnya.

Menurut dia bagian LGCI dapat bersama dengan puas hati meminjamkan papan untuk pemula yang menginginkan berlatih lebih-lebih dahulu. Sebenarnya, kata dia, selain longboard, perihal mutlak yang harus dimiliki oleh bagian LGCI adalah pengaman yang meliputi helmet, elbowpads, dan kneepads.

“Kita terlampau tidak memberi saran pemula langsung cobalah longboard tanpa pengaman. Safety first!” ujarnya.

Setelah lima tahun berdiri, bagian komunitas LGCI sudah tersebar di sebagian kota seperti Jakarta, Bandung, Padang, Bali dan Lombok. Seperti komunitas olahraga lainnya, kegiatan utama LGCI adamah bermain longboard. Di Jakarta, misalnya, kegiatan dipusatkan di Gelora Bung Karno atau kawasan CFD, kala di Bandung berlokasi di Perumahan Bumi Indah, dan di Bali berpusat di Lapangan Renon.

“Tapi pada dasarnya longboard adalah olahraga yang berwujud berpetualang dan menjelajah, umumnya kami dapat senantiasa mencari daerah baru. Terutama untuk downhill longboard ya. Anggota LGCI di Lombok, misalnya, mereka tidak dapat senantiasa latihan di daerah yang sama. Mereka dapat pergi bersama dengan teman-teman mencari daerah baru di semua Lombok,” lanjutnya.

Selain berlatih, bagian LGCI juga terlibat aktif di dalam kompetisi longboard. Beberapa yang sudah diikuti di antaranya The Graveyard Open di Jakarta, Cigombong Downhill Time Trial Race di Bogor, Budda Slide Jam di Bandung, Talegong Longboard Festival di Talegong, dan masih banyak lagi.

Ocha menyatakan bahwa komunitas Longboard Girls Crew Indonesia senantiasa terbuka untuk teman-teman perempuan di semua Indonesia yang menginginkan bergabung. Bahkan ke depan, ia meminta LGCI dapat mengadakan skate clinic khusus perempuan supaya dapat mengedukasi bahwa olahraga ini tak cuma persis untuk lelaki.

Berdasarkan pengalamannya, Ocha mengaku bahwa tersedia banyak faedah yang ia dapatkan sehabis berhimpun bersama dengan komunitas ini. Tak cuma memperluas pergaulan di di dalam dan luar negeri, jadi bagian LGCI juga membawa dampak Ocha jadi percaya diri.

“Awalnya aku puas nggak percaya diri kalau main longboard yang didominasi oleh laki-laki. Tapi aku puas olahraga ini dan teman-teman latihan di komunitas LGCI Bandung justru yang senantiasa memberi semangat. Mereka tidak melihat perempuan sebelah mata. Siapa pun dapat cobalah dan bermain longboard,” imbuh dia.

Nah, kalau anda punyai ketertarikan yang serupa pada longboard atau tertantang untuk menjajal olahraga ekstrim, yuk gabung bersama dengan LGCI lewat akun Instagram mereka di @lgcindonesia.

“Sekedar senang tanya-tanya keterangan seputar longboard juga boleh. Kadang yang senang terasa serius longboard itu bingung senang beli papan yang seperti apa. Itu semua dapat ditanya lewat Instagram LGCI,” tandas Ocha.