logo bola

Sejarah Berdirinya Manchester City Football Club

Walaupun dikenal sebagai tim yang “baru berjaya”, namun sejarah Manchester City dapat kita tarik bahkan hingga tahun 1880. Klub ini didirikan terhadap tahun 1880 dengan nama St. Mark’s (West Gorton), sebelum akhirnya berubah nama menjadi Ardwick Association Football Club terhadap tahun 1887. Pada tahun 1894, klub ini kembali berubah nama menjadi Manchester City Football Club layaknya yang kita kenal sekarang.

Melalui artikel ini, kamu bakal mempelajari sejarah Manchester City dengan lengkap, jadi dari pembentukannya hingga bagaimana mereka menjadi raksasa sepak bola Inggris layaknya yang kita kenal. Mari simak selengkapnya di bawah ini!

Sejarah Manchester City Football Club

Anggota Gereja St. Mark Inggris, di West Gorton, Manchester, adalah pihak yang mendirikan klub sepak bola yang lantas dikenal sebagai Manchester City, untuk beberapa besar tujuan kemanusiaan. Dua penjaga gereja waktu itu berupaya mengekang kekerasan geng lokal, alkoholisme, dan pengangguran dengan melembagakan kegiatan baru untuk pria lokal. Semua pria dipersilakan untuk berhimpun dengan klub sepak bola ini, tanpa lihat agama.

Klub kriket gereja di awalnya sudah dibentuk terhadap tahun 1875, namun tidak ada kegiatan yang setara untuk bulan-bulan musim dingin. Untuk memperbaikinya, dan sebagai anggota dari impuls lazim Rektor Arthur Connell untuk mengatasi persoalan sosial, penjaga gereja William Beastow dan Thomas Goodbehere, yang memegang posisi senior di Union Iron Works, lantas mengawali tim sepak bola gereja bernama St Mark’s (West Gorton) terhadap musim dingin tahun tahun 1880.

Sejarah Manchester City di Liga Inggris

Awalnya, St. Mark’s (West Gorton) yang sudah berubah nama menjadi Ardwick Association Football Club berhimpun dengan Football Alliance terhadap musim 1891-92 sesudah sukses menjuarai Manchester Cup untuk pertama kalinya. Lalu, keputusan Football Alliance untuk berhimpun dengan Football League terhadap tahun 1892 menjadikan Ardwick sebagai anggota pendiri dari Football League Second Division.

Tahun 1899-1904: Promosi ke Divisi Pertama dan Menjuarai FA Cup

Setelah beberapa musim bersaing di Second Division di dalam beberapa musim, Ardwick A.F.C. yang sudah berubah nama menjadi Manchester City F.C. terhadap tahun 1894 akhirnya memperoleh penghargaan pertama mereka dengan memenangkan Divisi Kedua terhadap tahun 1899; yang mana mereka terhitung berhak promosi ke level tertinggi di dalam sepak bola Inggris, yaitu Divisi Pertama.

Baca juga:

Sejarah Chelsea: Klub Serba Pertama di Inggris yang Berdiri di Pub dengan Kisah-Kisah tentang Uang

Sejarah Real Madrid FC, Klub Sepakbola yang Banyak Disukai Anak

Tidak lama berselang, tepatnya terhadap 23 April 1904, City sukses mengklaim gelar mayor pertama mereka sesudah mengalahkan Bolton Wanderers dengan skor 1-0 terhadap Final FA Cup. The Cityzens kudu mau melepas gelar ganda Liga dan FA Cup terhadap musim itu sesudah hanya mampu menjadi runner-up di liga, namun mereka selalu menjadi klub pertama di Manchester yang memenangkan penghargaan mayor di Inggris.

Tahun 1933-1937: Gelar FA Cup Kedua dan Liga Inggris Pertama Manchester City

Pada tahun 1930-an, Manchester City sukses raih dua final FA Cup berturut-turut; kalah dari Everton terhadap tahun 1933, sebelum merebut Piala tersebut dengan mengalahkan Portsmouth terhadap tahun 1934. Selama gelaran FA Cup 1934, Manchester City terhitung sukses memecahkan rekor pemirsa kandang tertinggi dari klub mana pun di dalam sejarah sepak bola Inggris, di mana 84.569 pengagum memadati Maine Road untuk pertandingan putaran keenam FA Cup melawan Stoke City terhadap tahun 1934; rekor yang tetap bertahan hingga waktu ini.

Manchester City akhirnya sukses memenangkan gelar Divisi Pertama untuk pertama kalinya terhadap tahun musim 1936-37. Kemenangan tersebut makin memorable karena The Cityzens sukses mencatatkan rekor 16 pertandingan tak terkalahkan dari tanggal 26 Desember 1936 hingga akhir musim. Sayangnya, mereka kudu terdegradasi terhadap musim berikutnya, meski sukses mencetak lebih banyak gol daripada tim lain terhadap musim tersebut.

Tahun 1965-1976: Masa Kejayaan Manchester City

Setelah sempat naik turun akibat performa yang inkonsisten, dan tertundanya persaingan liga sebab Perang Dunia, Manchester City akhirnya sukses kembali ke performa terbaiknya terhadap musim 1965-66. Kala itu, Joe Mercer ditunjuk sebagai manajer baru Manchester City sesudah di awalnya dia sukses memenangkan League Cup dengan Aston Villa.

Tidak lama berselang, Mercer pun menunjuk Malcolm Allison untuk isi latihan di lapangan sebab persoalan kesegaran (stroke) yang dialaminya. Di musim pertama di bawah Mercer, City sukses memenangkan Divisi Kedua dan memperoleh promosi kembali ke papan atas sambil lakukan perekrutan mutlak terhadap Mike Summerbee dan Colin Bell, yang lantas bakal membentuk kemitraan yang tangguh dengan Francis Lee di lini depan.

Setelah hanya sukses finis di peringkat ke-15 terhadap musim 1966-67, City sukses memperoleh kembali pemirsa untuk berkunjung ke kandangnya dan akhirnya sukses menjuarai Divisi Pertama untuk ke dua kalinya terhadap musim 1967-68. Kesuksesan City tidak berhenti di sana, terhadap tahun 1969, The Cityzens sukses memenangkan FA Cup untuk keempat kalinya dan berhak untuk ikuti UEFA Cup Winners’ Cup terhadap musim selanjutnya.

Pada gelaran UEFA Cup Winners’ Cup musim 1969-70, City dengan mudah sukses menjuarainya dengan mengalahkan Górnik Zabrze asal Polandia dengan skor tipis 2-1. Sayangnya, keberhasilan di UEFA Cup Winners’ Cup tidak berlanjut di European Cup dan Liga, di mana mereka kudu tersingkir di Babak Pertama oleh Fenerbahçe dan hanya sukses finis di peringkat ke-13 klasemen Liga.

Untungnya, perjalanan City di League Cup tidak mengecewakan sama sekali. Mereka sukses memenangkan League Cup untuk pertama kalinya secara dramatis sesudah hanya imbang 1-1 terhadap waktu normal. Gol di babak tambahan waktu dari Glyn Pardoe meyakinkan City memenangkan final League Cup musim 1969-70 tersebut dengan skor 2-1.

Pada tahun 1972, sayangnya Joe Mercer menentukan untuk mengundurkan diri dari kursi manajer Manchester City sesudah sempat mengalami beberapa performa di dalam beberapa musim terakhirnya. Asistennya, Malcolm Allison, pun mengambil alih posisi tersebut, namun rentetan performa jelek tetap terlihat di di dalam dan luar lapangan.

Walaupun begitu, The Cityzens tetap sukses memperoleh gelar FA Charity Shield terhadap tahun 1972 sesudah juara Divisi Pertama, Derby County, dan juara FA Cup, Leeds United, menolak untuk bermain. Melawan Aston Villa, City sukses raih kemenangan berkat gol semata wayang Francis Lee. Lalu, terhadap musim 1975-76, City sukses melaju hingga partai final League Cup dan mengalahkan Newcastle United dengan skor tipis 2-1 untuk memenangkan League Cup ke dua kalinya.

Tahun 2001-2008: Kebangkitan dan Revolusi Manchester City

Setelah era kejayaannya, Manchester City sempat mengalami keterpurukan berat di mana mereka naik turun dari Divisi Pertama dan Divisi Kedua. Akhirnya, terhadap musim 2001-02, Kevin Keegan sukses mengembalikan stabilitas Manchester City dengan membawanya promosi ke kasta teratas Liga Inggris, yaitu Premier League.

Walaupun sudah kembali ke Premier League, namun City tidak mampu perlihatkan performa yang baik untuk memenangkan gelar. Hingga akhirnya, terhadap tahun 2008, konsorsium asal Arab dengan nama Abu Dhabi United Group lakukan akuisisi atas Manchester City. Sejak waktu itu, layaknya yang kita semua sudah tahu, City jadi berubah, mengeluarkan banyak uang untuk membeli dan menggaji pemain, hingga lakukan peningkatan fasilitas latihan dan akademinya.

Dari sana, Manchester City pun berangsur-angsur beralih menjadi raksasa sepak bola Inggris yang jadi kerap menjuarai Premier League, FA Cup, League Cup, dan Community Shield. Bahkan, sejak musim 2011-12, Manchester City selalu menjadi kontender terkuat untuk menjuarai Premier League di tiap tiap musimnya.

Rivalitas dengan Manchester United

Juara Piala Winners perlihatkan bukti bahwa Manchester City patut diperhitungkan sang kakak yang sekaligus tetangganya, Manchester United. Setelah itu, rivalitas ke dua klub jadi panas tersaji.

Beberapa kejadian sempat mewarnai Derby Manchester di tahun 1970-an. Pada musim 1973-1974 contohnya, kala Mike Doyle (Manchester City) dan Lou Macari (Manchester United) tidak mendambakan terlihat lapangan meski menerima kartu merah.

Wasit hingga turun tangan untuk membuat keduanya terlihat dari lapangan. Hingga terhadap akhirnya, wasit menyuruh semua pemain ke dua kesebelasan untuk masuk ke area ganti, sebelum Doyle dan Macari terlihat dari lapangan.

Setelah itu, rivalitas keduanya jadi mereda terhadap tahun 1980-an. Hanya segelintir kejadian menarik di di dalam lapangan mewarnai Derby Manchester.

Dekade 1990-an, Manchester United jadi tumbuh menyatukan banyak gelar. Manchester City hanya menjadi klub hanyalah naik-turun kasta persaingan dan bertahan di papan tengah. Rivalitas keduanya tetap biasa saja.

Manchester City akhirnya membangun sebuah tim impian dengan masuknya investor Sheikh Mansour. Gelontoran dolar Amerika Serikat diberikan Sheikh Mansour untuk membangun Manchester City menjadi tim kuat.

Pemain-pemain macam Carlos Tevez, Mario Balotelli, Samir Nasri, hingga pelatih Roberto Mancini pernah didatangkan Manchester City. Tradisi membeli pemain bintang pun dilakukan Manchester City.

Pada musim 2011/2012, Manchester City akhirnya untuk pertama kali menjadi juara Premier League Inggris, dan memberikan kekalahan kandang telak perdana di era Sir Alex Ferguson untuk Manchester United. Manchester City membantai Manchester United 1-6 di Old Trafford.

Rivalitas keduanya terus berlanjut di perburuan gelar juara. Musim 2013/2014, Manchester City kembali perlihatkan sebagai tetangga bising dengan raih gelar juara ke dua Premier League.