Kota Batang

Sejarah Kabupaten Batang Jawa Tengah

Sejarah kota Batang

Batang rupanya telah diketahui semenjak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang mempunyai Alas Roban itu juga pernah tergabung dengan Kabupaten Pekalongan selama 20 tahun, merupakan pada 1946-1966. Berikut sejarah Kabupaten Batang selengkapnya.

Dikutip dari web Direktorat Warisan dan Perundingan Kultur Kemdikbud, nama Batang sudah diketahui semenjak orang-orang Tionghoa banyak mencari ilmu agama Buddha ke Sriwijaya. Batang pada dikala itu diketahui dengan nama Batan, kota pelabuhan sezaman dengan Pemaleng (Pemalang) dan Tema (Demak). Nama Batang sebagai suatu kota pelabuhan juga diketahui pada zaman kerajaan Majapahit.

Berdasarkan web warisanbudaya.kemdikbud.go.id, nama slot 777 Batang berasal dari kata BATA-AN. Bata berarti batu. Meskipun AN berarti satu atau pertama. Sekarang, Batang menjadi salah satu dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Batang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di barat.

Baca Juga:

Sejarah Kota Semarang Jawa Tengah

Beberapa besar kawasan Kabupaten Batang yakni perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah Batang di sepanjang pantai utara tak demikian itu lebar. Adapun di komponen selatannya terdapat Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prau (2.565 meter).

Ibu kota Kabupaten Batang berada di ujung barat laut atau ideal di timur Kota Pekalongan. Sehingga kedua kota ini seolah-olah menyatu.

Menurut Tertib Tempat Kabupaten Batang Nomor 7 Tahun 2004 seputar Penyusunan Kecamatan Kabupaten Batang, jumlah kecamatan di Kabupaten Batang yang semula 12 kecamatan berubah menjadi 15 kecamatan.

2 Waktu Pemerintahan Kabupaten Batang

Berdasarkan warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Batang mempunyai dua kali jangka waktu pemerintahan kabupaten. Waktu pertama dimulai pada zaman kebangkitan kerajaan Mataram Islam hingga datangnya penjajahan dari Eropa kaprah-kaprah pada permulaan abad ke-17 hingga dengan 31 Desember 1935.

Meskipun jangka waktu II pemerintahan Kabupaten Batang diawali pada permulaan kebangkitan Orde Baru (8 April 1966) hingga kini. Semenjak ditiadakan status Kabupaten oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1 Januari 1936, Batang tergabung dengan Kabupaten Pekalongan hingga tanggal 8 April 1966.

Tapi, pada tahun 1946, mulai ada gagasan untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Adapun Pemerintah Kabupaten Tempat Tingkat II Batang terwujud menurut Undang Undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52 tanggal 14 Juni 1965 dan Perintah Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965 tanggal 14 Juli 1965.

Kemudian, pada 8 April 1966, bertepatan dengan hari Jumat Kliwon yang dianggap penuh memberi manfaat bagi masyarakat tradisional Batang, dilakukan pengesahan penyusunan Tempat Tingkat II Batang. Pengesahan itu diselenggarakan di bekas Kanjengan Batang lama atau rumah dinas yang sekalian kantor para Bupati Batang lama.

Dalam upacara yang berlangsung pada pukul 08.00-11.00 WIB itu diucapkan secara sah seputar penyusunan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Tempat Propinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar.

Dalam upacara itu juga dilakukan pelantikan R Sadi Poerwopranoto sebagai Pejabat Bupati Kepala Tempat Batang, serah terima wewenang kawasan dari Bupati KDH Pekalongan terhadap Pejabat Bupati KDH Batang, serta sambutan dari Gubernur Kepala Tempat Jawa Tengah.