Sejarah renang menurut beragam sumber sudah di mulai sejak jaman Yunani dan Romawi Kuno. Seperti diketahui, renang merupakan kegiatan yang melibatkan pergerakan dalam air bersama dengan manfaatkan gerakan tubuh, kaki, dan tangan untuk bergerak dari satu titik ke titik lain di dalam air.
Berenang jadi salah satu kegiatan fisik yang tenar digunakan untuk rekreasi sebab aktivitasnya yang menyenangkan. Selain jadi kegiatan rekreasi, renang juga jadi layanan olahraga hingga ajang kompetitif, lho. Renang adalah salah satu olahraga yang Slot777 Gacor paling meriah peminatnya di semua dunia. Terlepas dari usia atau tingkat kebugaran, siapa pun dapat menikmati dan menyita kegunaan dari berenang.
Olahraga renang tenar sebagai kegiatan yang amat berfungsi bagi kesehatan fisik dan mental. Selain melatih kapabilitas fisik, renang juga melatih ketenangan diri dalam menyesuaikan pernafasan.
Sejarah Renang di Dunia
Aktivitas berenang sudah berkembang sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno melalui bukti-bukti legenda yang berkembang. Misalnya, kisah Leander berenang mengarungi Sungai Hellespont (Dardenelles) di Asia Minor (Turki) untuk menemui kekasihnya, yaitu Hera. Atau cerita Horatius disaat berperang sendirian dan melarikan diri dari musuh bersama dengan berenang menyeberangi Sungai Tiber.
Kisah-kisah tersebut mengunggulkan kegiatan berenang sebagai kegiatan fisik untuk menggapai satu titik melalui air. Dikutip dari buku Jago Renang postingan Sandra Arhesa, bahwa orang Yunani dan Romawi menjadikan berenang sebagai keperluan penting dalam kemiliteran.
Esensi renang sebagai kegiatan fisik mendorong Jepang untuk mewajibkan berenang sebagai pelajaran kudu di sekolah samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama kali diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada th. 36 sebelum akan Masehi.
Pada abad pertengahan, renang jadi salah satu kemahiran yang kudu dimiliki oleh para ksatria. Meskipun sebelumnya, di Eropa renang atau mandi di luar rumah diakui beresiko sebab banyak masalah yang membawa dampak kematian dan wabah penyakit yang menular melalui sungai. Namun, pada kurun saat berikutnya orang-orang lagi menyukai berenang sebagai kegiatan rekreasi di sungai, danau, atau laut.
Baca juga:
Ciri Musik Rock: Sejarah, Jenis, dan Contohnya
Fakta Tentang Eminem Yang Wajib Kamu Tahu
Perkembangan renang sebagai cabang olahraga di mulai dalam olimpiade modern 1896 di Athena, Yunani. Pada olimpiade tersebut, hanya lima nomor yang ada untuk kategori olahraga renang di antaranya 100 meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 mtr. untuk para pelaut laki-laki.
Pada saat itu, hanya ada dua model yang dilombakan yaitu model dada dan model bebas. Baru, pada th. 1900, model punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang olimpiade.
Kegemaran yang jadi meluas ke beragam negara, mendorong keperluan bakal organisasi atau badan yang menyesuaikan perlombaan-perlombaan antar negara.
Oleh sebab itu, pada 1908 dibentuk perserikatan renang internasional yang disebut FINA (Federation International de Nation Amateur). Empat th. setelah dibentuknya FINA, nomor renang putri diperlombakan di Olimpiade Stockholm.
Pada 1952, model kupu-kupu lantas diakui sebagai variasi model dada yang disahkan sebagai model renang tersendiri di tingkat olimpiade.
Induk olahraga renang internasional lantas berganti nama jadi World Aquatics dalam ketentuan Kongres Luar Biasa yang digelar Desember 2022 di Melbourne, Australia.
Sejarah Olahraga Renang di Indonesia
Sejarah renang di Indonesia pertama kali nampak dari pembangunan kolam renang pertama pada th. 1904 di Cihampelas, Bandung. Selain di Bandung, catatan sejarah juga menemukan kolam renang lainnya di Cikini Jakarta dan Brantas Surabaya.
Namun, penggunaan kolam tersebut didominasi oleh keturunan Belanda saja. Sehingga orang-orang Indonesia tidak punya peluang renang ataupun mempelajarinya. Mengingat, pemberlakuan tiket yang mahal dan peraturan spesifik kolam yang hanya diperuntukkan oleh para bangsawan saja.
Mengutip dari buku Mengenal Olahraga Renang karya Aisya, menyatakan bahwa sejarah renang di Indonesia berkembang bersama dengan didirikannya Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) pada th. 1917.
Setahun berikutnya, baru pada 1918 dibentuk Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond) yang terdiri dari sekolah-sekolah. Lalu pada 1924, didirikan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) yang mendorong pertandingan antar daerah agar membuahkan rekor-rekor baru di kejuaraan Belanda.
Pada jaman pendudukan Jepang, Indonesia membawa peluang yang lebih besar untuk belajar renang. Hal ini mendorong penyelenggaraan perlombaan renang dan kemunculan atlet-atlet renang dari pelosok negeri yang dapat bersaing di tingkat internasional.
Nama induk olahraga renang di Indonesia adalah Akuatik Indonesia sejak Agustus 2023 ikuti perubahan FINA jadi World Aquatics. Sebelumnya organisasi tersebut bernama Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Bahkan saat dibentuk pertama kali pada 24 Maret 1951 organisasi tersebut bernama Persatuan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) Kongres pertamanya dilaksanakan di Jakarta bersama dengan memastikan ketua pertama yaitu Prof. Dr. Poerwo Soedarmo.
Selanjutnya, PBSI di terima jadi bagian PORI (Perserikatan Olahraga Olimpiade Indonesia) yang lantas berubah nama jadi KOI (Komite Olimpiade Indonesia). Hal ini menyatakan olahraga renang di Indonesia dapat berhimpun dalam persaingan internasional agar pada 1952, PBSI terdaftar sebagai bagian FINA dan IOC (International Olympic Committee). Hanya saja ada permintaan untuk diubah sebab PBSI juga dipakai induk olahraga bulutangkis.